Hardware
Xiaomi Air Purifier 3C. Unboxing dan Review
Pada video ini, kita akan melakukan unboxing Xiaomi Air Purifier 3C. Kemudian kita akan melihat cara penggunaannya. Alat ini berfungsi untuk menyaring udara di ruangan kita sehingga kita bisa bernafas dengan udara yang lebih bersih.
Kita mulai dari unboxing ya. Ini adalah kotak dari Mi Air Purifier 3C versi garansi resmi. Untuk Mi Air Purifier bergaransi resmi di Indonesia hanya ada 2 jenis ya, yang ini adalah 3C dan tipe satu lagi adalah 2H. Perbedaannya ada di bagian bodi. Pada 3C ada layar LED yang menunjukkan berapa nilai PM 2,5 yang dideteksi oleh sensor pada ruangan kita, sedangkan pada 2H tidak ada LED.
Disini ada fitur-fiturnya. Coba coba balik. Disini lebih jelas ya fitur-fiturnya. Alat ini dapat melakukan filter udara sebanyak 320 meter kubik per jam. Sedangkan luas area yang bisa dijangkau adalah 106 meter persegi. Lalu menggunakan HEPA filter. Ada smart dan auto mode. Jadi kalau sensor mendeteksi kadar PM 2,5 lebih tinggi, maka secara otomatis kipasnya berputar lebih kencang. Lalu bisa dikoneksikan ke aplikasi Mi Home. Dan ada Night Mode yang dapat kita gunakan pada saat kita tidur. Pada night mode ini putaran kipasnya menjadi lebih rendah sehingga suaranya lebih kecil.
Kita balik lagi. Nah ini ada gambar dari HEPA Filternya. Terdiri dari 3 buah filter, bagian paling luarnya adalah primary, bagian tengah HEPA filter, dan bagian dalamnya karbon. Dengan menggunakan filter ini kita bisa menangkap 99,98% dari partikel yang berada di udara, dengan ukuran yang paling kecil 3 mikrometer.
Kita mulai buka. Bagian paling atas ada manual book.
Di dalam kardus, filternya dilapisi oleh gabus ya. Di bagian bawahnya juga ada gabus lagi. Jadi terlindungi pada semua sisinya. Casingnya berwarna putih khasnya Xiaomi. Dan bentuknya bagus, minimalis. Colokan listriknya sudah menggunakan standar Indonesia.
Sekarang kita coba hubungkan ke listrik. Dan tekan tombol power untuk menghidupkan. Ini adalah mode auto. Dan sekarang kadar PM2,5 di ruangan ini adalah 20. Kalau ditekan akan berubah menjadi night mode. Dan kalau diputar lagi berubah menjadi mode manual. Secara default mode manualnya adalah mode yang paling kencang ya.
Oke, sekarang kita akan mencoba untuk menghubungkan air purifier ke smartphone dengan menggunakan aplikasi Mi Home yang dapat kita unduh dari Google Play. Pertama kita bisa menekan tombol tambah pada bagian kanan atas aplikasi. Disini secara otomatis aplikasi memberitahukan bahwa ada Mi Air Purifier 3C yang berada di dekat aplikasi.
Kalau kita ingin mencari secara manual, kita bisa melihat ke kategori Air Treatment. Lalu kita geser kebawah. Disini ada beberapa jenis Air Purifer merk Xiaomi. Atau kita bisa juga mencari, misalkan dengan kata kunci 3C. Maka kita bisa mendapatkan hasil Mi Air Purifier 3C. Kita pilih.
Aplikasi meminta kita untuk melakukan reset wifi pada air purifier dengan cara menekan kedua tombol yang berada di bagian atas casingnya. Kita tahan selama 5 detik hingga keluar suara bip sebanyak 3 kali. Apabila sudah, maka kita bisa menekan tombol Confirm dan Next. Kemudian aplikasi akan meminta kita untuk memilih WIFI yang digunakan untuk koneksi internetnya. Jadi disini kita harus memiliki WIFI yang terhubung ke internet ya. Kita lanjutkan.
Selanjutnya kita diminta untuk memilih ruangan yang menggunakan Air Purifier ini. Misalkan Workshop. Lalu kita bisa mengganti namanya ya.
Dan sekarang aplikasi pun sudah terhubung ke air purifier. Jadi disini kita bisa melihat kadar PM 2,5 bernilai 9. Dan di aplikasi juga nilainya 9.
Dan kita bisa mengontrol Air Purifier dari aplikasi. Misalkan saya matikan. Saya hidupkan. Atau kita ubah modenya menjadi Night. Menjadi manual. Dan pada mode Manual, kita bisa atur lagi kipasnya apakah ingin pelan, sedang, atau kencang. Semakin kencang kipas, maka coveragenya akan semakin luas.
Disini juga ada estimasi filternya, masih 100% ya. Masih mulus karena masih baru. Dan kita diberikan estimasi filter ini bisa digunakan selama 146 hari.
Lalu kita bisa melakukan scheduling, kapan kita hidupkan alatnya, kapan kita matikan secara otomatis. Kita bisa memilih apakah ingin ada suara atau tidak. Kita bisa mengatur layar LED-nya apakah ingin terang, sedang, atau tidak ada sama sekali.
Nah bagi yang memiliki anak-anak dirumah yang suka pencet-pencet alat, maka kita bisa hidupkan Parental Control, sehingga tombol-tombol pada alatnya menjadi tidak berfungsi. Dan kemudian pada menu yang penting adalah Firmware Update. Jadi kita bisa mengupdate firmware air purifier ini melalui aplikasi. Oke, kurang lebih begitu fitur-fitur dari aplikasi Mi Home.
Lalu pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara mengganti filter apabila sudah kotor. Caranya gampang ya. Di bagian kiri dan kanan dari casing Air Purifier ini ada tombol yang bisa kita tekan, lalu bisa kita tekan ke atas. Jadi akan terpisah bagian atas yang berupa exhaustnya. Sedangkan filter berada di casing bawah yang memiliki bintik-bintik. Filter bisa kita angkat ke atas. Nah, ini adalah HEPA filter yang bisa kita beli secara online atau di Mi Store dengan harga sekitar 500 ribu.
Sekarang kita coba hidupkan Air Purifier ini di teras apartemen untuk melihat bagaimana kondisi udara outdoor. Dan hasilnya cukup mengejutkan ya. Ternyata angka PM 2,5-nya berubah menjadi sekitar 80 hingga 90, dan garisnya berubah menjadi berwarna orange. Hal ini menunjukkan bahwa udara outdoor kita sudah lumayan tercemar, padahal pada saat ini masih ketolong dengan adanya PPKM tingkat 4 yang membatasi pergerakan masyarakat.
Oke, sekarang kita sampai ke bagian kesimpulan. Apakah Xiaomi Air Purifier 3C ini worthed untuk dibeli atau tidak. Kalau menurut saya worthed ya. Karena harga alatnya ini murah, dibawah 2 juta. Dan harga filternya juga murah, bisa kita dapatkan di harga 500 ribu. Dan alat ini sudah bisa terkoneksi ke smartphone, sehingga kita bisa melakukan pengaturan dari smartphone, seperti untuk menghidupkan dan mematikan, atau untuk melihat apakah filternya masih bagus atau sudah harus diganti.
Sedangkan dari sisi penggunaannya, ini sangat diperlukan ya bagi kita-kita yang tinggal di kota besar. Karena sebenarnya udara outdoor kita sudah lumayan tercemar. Kita bisa melihatnya dari website Index Quality Air yang bisa kita akses di www.iqair.com. Disana kita bisa melihat index kualitas udara di kota kita, sama seperti nilai yang kita lihat di layar LED Air Purifier ini ya. Dan biasanya sih rata-rata untuk kondisi sekarang berada di warna kuning dan orange. Ini juga udah banyak terbantu karena saat ini kita sedang dalam kondisi PPKM dimana mobilitas masyarakat sedang dibatasi. Sebelum ada PSBB dan PPKM, kalau saya melihat kondisi udara kita dari website ini, biasanya sih berada di warna merah. Artinya berbahaya untuk kesehatan kita.
Dan ini bisa kita lihat juga ya. Tadinya saya hanya membuka jendela sebentar untuk melakukan testing di luar, dan ternyata index polusi dari udara indoor saya meningkat dari 20 menjadi 50. Karena pada saat saya membuka jendela secara otomatis udara luar masuk ke dalam. Dan polusinya juga ikut masuk. Jadi bagi teman-teman yang tinggal di kota besar ya sebaiknya memiliki ini di rumah, jadi kita bisa bernapas dengan udara yang lebih bersih.
Dan kalau saya lihat di spesifikasi alatnya. Mereka mengatakan bahwa alat ini mampu menyaring bakteri dan filter di udara. Saya masih belum bisa membuktikan apakah ini benar atau tidak, namun setidaknya apabila ada orang yang batuk, walaupun virusnya tidak bisa disaring, namun setidaknya aerosolnya masih bisa tertangkap dan disaring oleh HEPA filter. Dan ini juga bisa membantu kita ya untuk mencegah penularan ke orang lain, karena penyakit batuk pilek itu walaupun bukan covid juga tetap bisa menular. Jadi akan lebih baik apabila kita bisa mencegah penularan penyakitnya menggunakan alat ini.
Dengan menggunakan fasilitas tanya jawab, maka Anda bisa bertanya dan akan dijawab langsung oleh instruktur kursus.
Anda belum terdaftar pada kursus ini sehingga tidak bisa mengajukan pertanyaan.