Produk
Switch Dlink DES-1008C 8 Port
Kali ini kita akan membahas mengenai switch Dlink 8 port, dengan tipe DES-1008C. Casing switch ini terbuat dari bahan plastik, dan memiliki 8 buah port dengan kecepatan masing-masing port di 100 mbps. Switch ini bisa beroperasi secara otomatis, jadi kita tinggal plug and play saja kabel jaringan kita ke switch, dan otomatis sudah terhubung. Namun perlu diingat disini bahwa pada switch ini tidak ada DHCP Server-nya. Jadi kita mesti setting secara manual untuk IP Address setiap device yang terhubung ke switch ini.
Kita mulai dari unboxing ya. Ini adalah kotak dari Switch Dlink 8 port. Kalau dilihat dari depan ada gambar switch-nya dan fitur-fitur utama. Di bagian belakang ada keterangan dari fiturnya, dengan menggunakan beberapa bahasa. Sedangkan di bagian bawahnya, kita bisa melihat serial number dari unit ini.
Kita coba buka. Kita langsung menemukan switch-nya yang dibungkus lagi dengan plastik. Lalu dibawahnya ada manual book dan adaptor. Colokan listriknya sudah sesuai dengan standar yang biasa digunakan di Indonesia.
Ini adalah penampakan switchnya. Ukurannya lebih kecil daripada telapak tangan. Pada bagian bawah kita bisa melihat serial number dari unit. Pada bagian belakang switch terdapat 8 buah port jaringan komputer. Bagian samping terdapat jack untuk adaptornya. Sedangkan pada bagian depan kita bisa melihat lampu indikator jaringan.
Nah, untuk menggunakan switch ini, kita membutuhkan kabel LAN. Bentuknya seperti ini. Jenis kabel yang digunakan adalah CAT 5, dengan kecepatan 100mbps. Jadi cocok ya. Switch-nya 100mbps dan kabelnya juga 100mbps. Kabel ini mesti dibeli lagi terpisah dari switch, biasanya tersedia di toko komputer.
Panjang maksimum dari kabel yang bisa digunakan secara teori adalah 100 meter, namun prakteknya kami tidak pernah memasang kabel sepanjang itu. Paling panjangnya hanya di sekitar 20 sampai 30 meter saja. Kalau kita menggunakan kabel yang terlalu panjang, nantinya akan sering terjadi package lost, sehingga kecepatan koneksinya menjadi lebih pelan atau bahkan bisa timeout.
Sekarang kita akan mencoba untuk menghubungkan printer thermal ke laptop, melalui switch Dlink. Pertama kita pasangkan dahulu kabel jaringan ke switch, kita pilih port pertama. Dan kemudian ujung satunya lagi dari kabel jaringan kita pasangkan ke printer. Dan kemudian kita ambil kabel jaringan kedua, kita masukkan satu ujungnya ke port nomor 2 dari switch. Dan satunya lagi kita sambungkan ke laptop.
Khusus untuk kabel jaringan, kita boleh mencolok ataupun mencabut kabelnya walaupun device dalam posisi menyala. Malah lebih bagus kalau dalam posisi menyala. Jadinya kita bisa melihat langsung pada lampu indikator switch, bahwa device sudah terhubung ke port switch. Sebagai contoh, perhatiikan lampu indikator nomor 2 pada switch sekarang hidup karena terhubung ke laptop. Kalau saya cabut kabelnya, akan langsung mati. Dan kalau saya pasang akan hidup kembali. Lampu akan kedap kedip kalau ada proses pengiriman data pada port tersebut.
Langkah selanjutnya adalah melakukan setting IP secara manual. Pertama kita mesti tau terlebih dahulu berapa IP Address dari Printer. Ada triknya disini ya. Kita pastikan dahulu printer sudah terisi kertas. Lalu kita matikan tombol power-nya. Kita tekan tombol Feed dan tahan. Lalu kita hidupkan kembali powernya. Maka printer akan mencetak Self Test. Kita lihat hasil cetakannya, dan disini akan tertulis IP Address dari printer.
Selanjutnya kita melakukan pengaturan IP manual pada laptop. Caranya? Kita lakukan pencarian dengan kata kunci Network. Dan kita buka Network and Sharing Center. Lalu kita pilih Ethernet. Properties. Dan IP Versi 4. Dan kita pilih lagi Properties.
Lalu disini kita pilih Use the following IP Address. Artinya kita memasukkan IP Address secara manual. 3 angka pertama yang kita masukkan disini harus sama persis dengan IP Address Printer, yaitu 192.168.0. Sedangkan angka terakhirnya bebas diantara 0 sampai 255, namun tidak boleh sama dengan printer yaitu 31. Jadi kita harus menggunakan angka selain 31. Misalkan disini saya menggunakan angka 10.
Subnet mask kita biarkan default yaitu 255.255.2550. Lalu kita tekan Ok.
Dan kita coba koneksi kita ke printer. Kita buka terminal dengan cara search cmd. Kita ketik ping spasi IP Address printer, yaitu 192.168.0.31. Kalau kita menerima reply, artinya kita sudah terhubung ke printer. Apabila belum terhubung ke printer, maka jawaban program adalah time out.
Berhubung kita sudah terhubung ke printer, maka kita bisa membuka browser dan kita ketikkan saja IP Address dari printer yaitu 192.168.0.31. Maka kita bisa membuka konfigurasi dari printer. Disini kita bisa mengubah IP Address printer secara manual, atau reset ke factory default.
Nantinya kita bisa menambah lagi laptop, printer ataupun PC maksimal 8 device ke Switch ini. Dan topologi jaringan yang kita gunakan adalah terpusat di Switch. Topologi jaringan seperti ini adalah yang paling banyak digunakan pada saat ini karena pemeliharaannya jauh lebih gampang. Jadi apabila ada salah satu device yang terputus dari jaringan, maka kita cukup memeriksa device tersebut saja, baik kabel jaringannya, ethernetnya, ataupun settingan jaringannya. Sedangkan kalau semua device tidak terhubung ke jaringan, maka kita cukup memeriksa Switchnya saja. Jadi cara pemeliharannya lebih gampang ya.
Dengan menggunakan fasilitas tanya jawab, maka Anda bisa bertanya dan akan dijawab langsung oleh instruktur kursus.
Anda belum terdaftar pada kursus ini sehingga tidak bisa mengajukan pertanyaan.