Tutorial Function Pada PHP

Built-In String Functions

Materi ini memiliki 1 buah lampiran. Namun Anda tidak dapat mengakses lampiran karena belum terdaftar di kursus ini. Klik disini untuk mendaftar.

Pada video ini, kita akan membahas mengenai Built-In String Functions.

Built-In Functions artinya functions yang sudah ada bawaan dari PHP. Artinya kita bisa langsung menggunakannya tanpa perlu instalasi extension tambahan. PHP menyediakan banyak built-in functions, dan pada video ini kita akan membahas built-in functions yang berhubungan dengan strings. Bagi teman-teman yang ingin membaca dokumentasi lengkap mengenai String Functions, bisa membuka link dokumentasi dari php.net ini.

Kita masuk ke bagian pertama String Functions, yaitu yang berhubungan dengan panjang atau jumlah. Yang pertama, kita bisa menghitung panjang string dengan menggunakan fungsi strlen. Kedua, kita bisa menghitung jumlah kata di dalam string dengan menggunakan fungsi str_word_count. Dan yang ketiga, kita bisa menghitung berapa jumlah substring pada string dengan menggunakan fungsi substr_count.

Kita coba praktek ya. Misalkan kita memiliki string contoh yang disimpan pada variable $string. Berapa panjang dari string? Kita bisa hitung menggunakan strlen, dengan mengirimkan variable $string sebagai argumentnya. Kita jalankan. Ternyata tidak tampil apa-apa ya. Karena kalau kita ingin menampilkannya di layar, harus kita echo dahulu hasil kembalian dari fungsi strlen. Pada bagian akhirnya kita tambahkan . PHP_EOL untuk pindah ke baris baru. Kita jalankan. Dan kita mendapatkan hasil 19.

Yang perlu diperhatikan disini adalah whitespace turut menambah panjang string. Jadi kalau kita tambahkan spasi pada bagian akhir string, maka panjangnya turut bertambah. Begitu juga kalau kita tambahkan enter. Dan juga tab. Kita kembalikan dahulu string contoh ke semula ya. Untuk saat ini kita mendapatkan hasil 19, kita tambahkan sebagai komentar pada sebelah kanan function.

Kita bisa mengakses huruf di dalam string dengan menggunakan index. Sebagai contoh, kita coba echo huruf pertama dari string. Kita bisa menulis kodenya seperti ini. echo $string[0] . PHP_EOL. Huruf pertama bisa kita akses dengan menggunakan index ke nol. Kita menuliskan index dengan menggunakan tanda kurung siku, diikuti oleh nomor index-nya. Kalau kode ini dijalankan, maka kita mendapatkan huruf pertama string, yaitu ‘H’.

Berhubung index dimulai dari nol, maka huruf terakhir bukan panjang string. Kalau kita coba echo $string[strlen($string)], maka kita mendapatkan error karena index yang kita sebutkan tidak ada di dalam string. Huruf terakhir di dalam string bisa kita dapatkan pada index panjang string – 1. Kalau kodenya kita ubah menjadi $string[strlen($string) – 1], maka kita mendapatkan huruf terakhir yaitu ‘n’.

Selanjutnya kita coba function str_word_count untuk menghitung jumlah kata di dalam string. Kita langsung echo saja hasilnya. Kita panggil str_word_count dengan menggunakan argument variable $string. Kita mendapatkan hasil 3.

Nah, untuk function str_word_count, kita bisa mengatur format dari hasil yang dikembalikan. Secara default format yang digunakan adalah 0, dimana function mengembalikan integer yang berupa jumlah angkanya. Kita bisa menggunakan format lain yaitu 1, dimana function mengembalikan hasil berupa array yang mengandung setiap kata di dalam string. Sebagai contoh kita copy paste kodenya, kemudian kita tambahkan argument 1.

Disini hasilnya error ya. Karena echo tidak bisa digunakan untuk menampilkan array. Namun kita bisa menggunakan fungsi lain, yaitu print_r dan var_dump. Kita lihat dahulu hasilnya menggunakan print_r. Kemudian kita lihat lagi hasilnya menggunakan var_dump. Fungsi ini menghasilkan array. Namun berhubung tutorial kita masih belum pernah membahas array, maka kita tidak akan membahas terlalu detail mengenai fungsi ini.

Fungsi yang ketiga adalah untuk menghitung jumlah substring di dalam string. Sebagai contoh, kalau kita hendak menghitung berapa jumlah huruf ‘o’ di dalam string, maka kita bisa menulis kodenya echo substring_count($string, ‘o’) . PHP_EOL. Perhatikan nama parameternya adalah $haystack dan $needle. $haystack adalah tumpukan jerami, sedangkan $needle adalah jarum. Jadi function ini mengumpamakan kita mencari jarum di dalam tumpukan jerami. Jerami adalah string yang panjang, sedangkan jarum adalah substring yang lebih pendek.

Kalau function ini dijalankan, maka kita mendapatkan hasil 2. Kita juga bisa menghitung substring yang lebih panjang, misalkan kata ‘Hello’, maka kita mendapatkan hasil 1. Apabila substring tidak ada di dalam string, maka kita mendapatkan nilai 0.

Selanjutnya kita bahas mengenai string functions yang berfungsi untuk menghilangkan whitespace, ada 3 function yaitu trim, ltrim dan rtrim. Trim berfungsi untuk menghilangkan whitespace pada bagian awal dan akhir string. Kemudian ada ltrim, awalan huruf l ini artinya adalah left, atau kiri, atau bagian awal. Jadi ltrim hanya menghilangkan whitepace pada bagian awal string. Sedangkan r pada rtrim adalah right, artinya rtrim hanya menghilangkan whitespace pada bagian akhir string.

Kita coba praktekkan. Misalkan kita memiliki string contoh ‘ Hello World ‘, yang memiliki 3 buah spasi di bagian awal dan akhir. Kalau kita panggil fungsi trim, maka kita mendapatkan hasil ‘Hello World’, yang menghilangkan whitespace di bagian awal dan akhir string. Namun perhatikan spasi di bagian tengah tetap ada ya. Dan perhatikan juga bahwa yang dimaksud whitespace disini bukan hanya spasi saja, namun termasuk enter, tab, dan lain-lain.

Kalau kita panggil fungsi ltrim, maka spasi yang hilang hanya di di bagian depan saja, sedangkan bagian belakang masih tetap memiliki spasi. Sedangkan kalau kita panggil rtrim, maka spasi yang hilang hanya di bagian belakang saja. Bagian depan masih tetap memiliki spasi.

Selanjutnya kita bahas mengenai string functions yang berfungsi untuk mengubah huruf besar ataupun huruf kecil. Yang pertama adalah fungsi untuk mengubah string menjadi huruf kecil, namanya adalah strtolower. Yang kedua adalah fungsi untuk mengubah string menjadi huruf besar, yaitu strtoupper.

Kemudian fungsi untuk mengubah huruf pertama menjadi huruf kecil, namanya adalah lcfirst. LC maksudnya adalah lower case, jadi fungsi lower case first artinya huruf pertama diubah menjadi huruf kecil. Selain huruf kecil, tentunya ada huruf besar juga ya. Yang huruf besar bernama ucfirst, atau Upper Case First. Khusus untuk yang huruf besar, ada fungsi yang bisa memberikan huruf besar di huruf pertama setiap kata, nama fungsinya adalah ucwords.

Kita coba praktek. Misalkan kita panggil strtolower untuk string ‘HELLO WORLD’ dalam huruf besar semua. Maka hasilnya kita mendapatkan ‘hello world’ dalam huruf kecil.

Selanjutnya kita panggil strtoupper untuk string ‘hello world’ dalam huruf kecil semua. Sebagai hasilnya kita mendapatkan ‘HELLO WORLD’ dalam huruf besar semuanya.

Kita coba lagi. Kita panggil lcfirst untuk ‘HELLO WORLD’ dalam huruf besar semua. Sebagai hasilnya kita mendapatkan ‘hELLO WORLD’, hanya huruf pertama yang diubah menjadi huruf kecil.

Sedangkan kalau kita panggil ucfirst untuk ‘hello world’ dalam huruf kecil semua, maka kita mendapatkan ‘Hello world’ yang hanya huruf pertama diubah menjadi huruf besar.

Dan yang terakhir kalau kita panggil ucwords untuk ‘hello world’ dalam huruf kecil semua, maka kita mendapatkan ‘Hello World’ yang setiap huruf pertama dalam setiap kata diubah menjadi huruf besar.

Perhatikan kalau kita hendak membuat title case untuk ‘HELLO world’, misalkan kata hello huruf besar semua sedangkan kata world huruf kecil semua. Kalau kita menggunakan ucwords, maka kita masih belum mencapai hasil yang diharapkan. Kita mesti menambahkan strtolower terlebih dahulu, setelah itu hasilnya baru digunakan untuk ucwords, barulah kita mendapatkan ‘Hello World’ yang menggunakan Title Case.

Selanjutnya kita bahas mengenai string functions yang baru pada PHP 8. Ada 3 buah function baru, yang berfungsi untuk memeriksa apakah ada substring di dalam string. Substring disini artinya string yang lebih kecil. Ketiga function baru itu adalah str_contains, yang memeriksa apakah substring berada di dalam string. Kemudian str_starts_with yang memeriksa apakah ada substring di bagian awal string. Dan yang terakhir adalah str_ends_with yang memeriksa apakah ada substring di bagian akhir string.

Perhatikan nama parameternya. Kita kembali lagi ke konsep mencari jarum di dalam tumpukan jerami. String yang panjang adalah haystack, sedangkan substring adalah needle. Semua function mengembalikan tipe data bool. Jadi semua function baru ini hanya memberikan hasil benar atau salah.

Kita coba praktek. Kita tes str_contains dengan argument ‘Hello World’, ‘Hello’. Jawabannya adalah benar. Namun perhatikan kalau tulisan substring hello menggunakan huruf kecil, maka jawabannya berubah menjadi salah, karena function ini bersifat case sensitif.

Kita coba lagi fungsi berikutnya. Kita panggil str_starts_with dengan argument ‘Hello World’ dan ‘Hello’. Maka hasilnya benar. Namun kalau substringnya kita ganti menjadi ‘World’. Maka jawabannya adalah salah, karena fungsi ini hanya memeriksa substring di bagian depan string saja.

Kita copy paste dua baris terakhir ya, dan kita coba untuk str_ends_with. Baris pertama ‘Hello World’ dan ‘Hello’ menghasilkan false, karena ‘Hello’ berada di bagian depan string sedangkan fungsi kita hanya memeriksa di bagian belakang. Sedangkan baris kedua ‘Hello World’ dan ‘World’ menghasilkan true.

Kita lanjutkan materi ke function substring, yang berfungsi untuk mengambil sebagian dari string. Nama functionnya disingkat ya, namanya menjadi substr. Parameter pertamanya adalah string yang panjang. Parameter kedua adalah offset, yaitu posisi awal dari substring yang akan kita ambil. Perlu diingat bahwa offset dimulai dari 0, bukan dari 1 ya. Parameter ketiga bersifat opsional, kalau diisi maka kita bisa menentukan berapa jumlah huruf yang ingin kita ambil. Jika tidak diisi, maka secara otomatis PHP mengambil semua huruf dimulai dari offset.

Kita coba praktek. Misalkan kita memiliki sebuah string yang berisikan 10 huruf mulai dari a hingga j. Kita akan mengambil sebagian dari string ini dengan menggunakan fungsi substring.

Kita coba dahulu. Pertama kita coba panggil substr dengan argument $string dan 0. Kita mendapatkan hasil yang sama persis dengan string asalnya ya. Karena kita mengambil string dimulai dari awal, karena angka 0 adalah awal, sedangkan panjangnya otomatis mengambil semua string dimulai dari offset.

Selanjutnya kita coba tambahkan argument ketiga dengan angka 4. Maka kita mendapatkan huruf ‘abcd’. Kita mengambil substring dengan awal index 0 sebanyak 4 huruf.

Kalau misalkan offset awalnya kita geser menjadi 2, maka kita mendapatkan huruf ‘cdef’. Kita mengambil substring dengan awal index 2 sebanyak 4 huruf.

Kita hilangkan argument ketiga. Maka kita mendapatkan 8 huruf mulai dari c hingga j.

Kita bisa menggunakan bilangan negatif untuk offset. Maka index-nya dihitung mulai dari belakang. Misalkan kita panggil substr($string, -4). Maka offset dimulai dari huruf keempat dari akhir. Berhubung tidak ada length, maka fungsi mengambil semua huruf empat terakhir.

Kalau misalkan kita tambahkan length 2. Maka yang diambil hanya 2 huruf terakhir, dimulai dari offset -4.

Kita juga bisa menggunakan length bernilai negatif. Misalkan kita ganti length-nya menjadi -1. Maka fungsi huruf dimulai dari offset hingga ke huruf kedua dari akhir, yaitu huruf h.

Kita lanjutkan ke fungsi-fungsi yang membantu kita mencari posisi substring di dalam string. Ada 4 fungsi yang cara kerjanya sama. Kita lihat dari yang paling umumnya dahulu yaitu strpos. Fungsi ini mencari posisi substring di dalam string, dimulai dari kiri dan akan mengembalikan nomor index dari substring yang pertama kali ditemukan. Apabila tidak ditemukan, maka mengembalikan nilai false.

Ketiga function lainnya merupaka varian dari strpos. Fungsi stripos memiliki tambahan huruf i, yang artinya case insensitive. Fungsinya mirip dengan strpos, hanya saja stripos tidak membedakan huruf besar maupun kecil. Fungsi berikutnya strrpos ada tambahan huruf r, yang artinya reverse. Fungsi ini mencari substring dimulai dari belakang. Dan varian terakhir adalah strripos, mencari substring dimulai dari belakang dan bersifat case insensitive.

Kita coba ya. Misalkan kita memiliki string ‘Hello World’. Pertama kita coba gunakan strpos dahulu. Kita cari substring ‘World’ menggunakan huruf W besar. Maka kita mendapatkan posisinya ada di 6. Ingat lagi ya, posisi string dimulai dari 0, bukan 1.

Kita copy paste kodenya. Lalu yang kedua kita ubah menjadi mencari ‘world’ menggunakan huruf ‘w’ kecil. Kita mendapatkan hasil false karena strpos bersifat case sensitif. Jadi huruf ‘W’ besar dan huruf ‘w’ kecil dianggap berbeda. Berhubung string aslinya menggunakan huruf ‘W’ besar, maka substring dianggap tidak ditemukan.

Kita copy paste lagi kedua kodenya. Kali ini kita coba menggunakan stripos. Dan ternyata keduanya memberikan hasil 6 ya. Karena fungsi ini bersifat case insensitive. Huruf besar dan huruf kecil dianggap sama.

Kemudian, yang menarik, kita coba mencari huruf ‘o’ di dalam ‘Hello World’. Kita sudah tau ya kalau huruf ‘o’ ada 2. Namun kalau kita mencari menggunakan strpos, maka kita mendapatkan hasil 4, karena fungsi mencari huruf ‘o’ yang berada di posisi paling awal.

Kita copy paste kelima baris ini, dan kita ganti menjadi mencari menggunakan function string reverse pos. Pencarian dilakukan dari belakang. Kalau kita jalankan, keempat baris pertama memberikan hasil yang sama. Namun untuk baris kelima, kita mendapatkan hasil 7, karena fungsi mencari huruf ‘o’ yang paling dulu ditemukan dari bagian akhir string.

Kita lanjutkan ke string functions yang bisa kita gunakan untuk manipulasi string. Yang pertama adalah strrev yang bisa kita gunakan untuk membalikkan isi string. Huruf yang tadinya berada di paling belakang akan berubah menjadi di paling depan. Jadi kalau misalkan kita membalikkan string ‘abcd’, maka kita mendapatkan hasil ‘dcba’. Yang perlu diingat adalah pada semua function yang melakukan manipulasi string disini tidak mengubah string yang asli, melainkan mengembalikan string yang baru.

Fungsi yang kedua adalah str_repeat, yang bisa kita gunakan untuk mengulangi string sebanyak yang kita butuhkan. Kalau misalkan kita perlu mengucapkan kata ‘Hello’ sebanyak 3 kali, maka daripada kita mesti mengetik kata ‘Hello’ sebanyak 3 kali, bisa kita ganti menjadi memanggil str_repeat dengan argument ‘Hello’ dan 3.

Fungsi yang ketiga adalah str_replace, yang berfungsi untuk mengganti substring menjadi string lainnya. Kalau sebelumnya kita belajar strpos mengembalikan nomor index dari substring yang ditemukan, sekarang menggunakan str_replace kita bisa mengganti substring yang ditemukan menjadi string lainnya. Namun perlu diperhatikan disini bahwa urutan parameternya berubah ya. Parameter pertama $search, ini adalah $needle atau jarum yang perlu kita temukan. Parameter kedua $replace adalah string yang akan menggantikan hasil percarian. Parameter ketiga $subject adalah $haystack atau tumpukan jerami tempat kita mencari. Dan yang terakhir ini bersifat opsional, yaitu $count untuk menghitung hasil pencarian yang ditemukan. Fungsi ini mengembalikan string baru yang telah dimanipulasi. Fungsi keempat str_ireplace adalah versi case-insentive dari str_replace.

Kita langsung coba praktek ya. Misalkan kita panggil strrev untuk string ‘Hello’. Maka kita mendapatkan hasil ‘olleH’. Semua posisi huruf di dalam string dibalik dari belakang menjadi depan.

Yang kedua adalah str_repeat untuk mengulangi string sebanyak yang kita butuhkan. Misalkan kita hendak mengucapkan ‘Hello’ sebanyak 3 kali, maka kita bisa menuliskan fungsinya menjadi str_repeat(‘Hello’, 3).

Fungsi yang ketiga adalah str_replace untuk mengganti substring di dalam string. Misalkan kita buat variable $string dengan isi ‘Hello World’. Kemudian kita coba ganti kata ‘Hello’ menjadi ‘Welcome’.

str_replace(‘Hello’, ‘Welcome’, $string);

Kalau kita jalankan, maka kita mendapatkan hasil ‘Welcome World’. Nah, kalau misalkan kita ingin tau ada berapa banyak substring yang berubah, maka pertama kita harus buat dahulu variable $count, misalkan kita beri nilai awal 0. Kemudian kita tambahkan sebagai argument terakhir. Setelah itu kita coba echo $count. Dan kita coba echo juga $string awalnya ya. Maka kita mendapatkan hasil bahwa $count bernilai 1 dan $string tetap bernilai ‘Hello World’.

Kalau misalkan kita ganti nilai awal $string menjadi ‘Hello Hello World’, maka hasilnya sekarang menjadi ‘Welcome Welcome World’, sedangkan nilai count adalah 2. Sedangkan kalau kita ganti nilai search menjadi ‘hello’ dengan huruf kecil semua, maka string hasilnya tetap sama dengan string awal, sedangkan nilai count adalah 0. Hal ini disebabkan karena fungsi str_replace bersifat case sensitive.

Kita copy paste kodenya ya. Kita ganti fungsinya menjadi str_ireplace. Dan perhatikan sekarang ‘Hello’ turut diubah menjadi ‘Welcome’, karena fungsi ini bersifat case_insensitive. Namun perhatikan juga kalau misalkan salah satu kata Hello saya ganti menjadi hello huruf kecil semua, maka hasil perubahannya tetap ‘Welcome’ dengan huruf ‘W’ besar. Jadi penggunaan huruf besar atau kecil pada string pengganti, tidak mengikuti penggunaan huruf besar atau kecil pada string awal.

Kita lanjutkan lagi ke string functions yang berhubungan dengan angka. Yang pertama adalah number_format yang berfungsi untuk mengubah angka menjadi string yang sudah diberi tanda pemisah ribuan. Yang kedua adalah str_pad, yang berfungsi untuk mengisi ruang kosong dengan pad, sehingga string mencapai panjang tertentu. Fungsi str_pad biasanya digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk tabel berbasis teks, agar posisi kolom tetap rapi. Selain itu, str_pad juga bisa kita gunakan untuk menambahkan 0 di bagian depan angka.

Kita coba praktek. Misalkan kita hendak menampilkan angka 1 juta. Kalau kita langsung echo 1 juta, maka pada saat kita melihat angkanya, kita agak susah menentukan berapa nilainya karena kita harus menghitung terlebih dahulu jumlah digitnya. Agar lebih mudah untuk dibaca, maka kita ingin ada pemisah ribuan. Caranya gampang. Kita tinggal taruh nilai 1 juta ini di dalam function number_format.

Ada beberapa argument pada number_format yang bisa kita gunakan untuk mengatur tampilan angkanya. Argument kedua adalah jumlah digit di belakang koma. Nah, kalau kita sedang membahas mengenai software accounting, biasanya kita harus menggunakan dua digit di belakang koma untuk menampilkan nilai uang. Di PHP caranya gampang. Kita tinggal tambahkan argument kedua pada function number_format dengan nilai 2.

Selanjutnya, kalau kita perhatikan lagi, ternyata format angka yang digunakan adalah standar Bahasa Inggris. Kalau kita ingin menggunakan standar Bahasa Indonesia, maka tanda yang digunakan harus dibalik. Dalam Bahasa Indonesia, kita memisahkan ribuan menggunakan tanda titik. Sedangkan kita memisahkan bilangan desimal dengan menggunakan tanda koma. Pada function number_format, tanda yang digunakan ini bisa kita atur menggunakan argument ketiga ‘,’ dan argument keempat ‘.’. Dan sekarang angka kita sudah tampil menggunakan format Bahasa Indonesia.

Kita coba fungsi berikutnya yaitu str_pad. Biasanya str_pad digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk tabel, agar jarak antar kolomnya tetap rapi. Sebagai contoh, kita coba tampilkan data nama dan misalnya nilai uang ya. Kita coba echo. Pertama kita gunakan str_pad untuk menampilkan nama “Budi” dengan panjang 10, kemudian kita panggil lagi untuk menampilkan seratus ribu dengan panjang 8. Kita copy paste. Untuk data berikutnya kita tampilkan Charles dengan nilai uang 50 ribu.

Perhatikan hasilnya. Jadi walaupun kita menampilkan data yang panjangnya berbeda-beda, namun hasilnya di tabel tetap sejajar, karena semua data menempati jumlah ruang yang sama. Argument pada str_pad bisa kita tambahkan lagi untuk mengatur karakter yang digunakan untuk menambahkan ruang kosong. Misalkan pada angka, kita ganti menjadi tanda underscore.

Posisi pad juga bisa kita ganti. Secara default, posisi pad berada di sebelah kanan. Kita bisa tambahkan argument keempat untuk memindahkan pad ke kiri. Nama argumentnya adalah STR_PAD_LEFT. Nah, berhubung padnya pindah ke kiri, maka teks menjadi rata kanan. Kita juga bisa mengganti tanda underscore menjadi angka 0. Jadinya semua ruang kosong di sebelah kiri angka, diisi dengan angka 0.

Selanjutnya kita belajar mengenai fungsi yang mengubah string menjadi array, dan sebaliknya. Fungsi yang pertama adalah explode, berfungsi untuk memisahkan string berdasarkan substring. Parameter pertamanya adalah $separator, yaitu substring yang kita gunakan sebagai tanda pemisah. Kalau kita hendak memisahkan kata biasanya kita menggunakan separator tanda spasi, sedangkan kalau kita hendak memisahkan kalimat biasanya kita menggunakan separator tanda titik. Parameter kedua adalah string yang hendak dipisahkan. Fungsi explode memberikan hasil berupa array.

Fungsi implode adalah kebalikan dari explode. Kita bisa menggabungkan element-element di dalam array menjadi sebuah string, dengan menggunakan parameter $separator sebagai tanda pemisahnya. Nah, fungsi implode memiliki nama lain, yaitu join. Jadi kalau teman-teman menggunakan fungsi join, sebenarnya yang dipanggil adalah implode.

Kita coba praktek. Misalkan kita memiliki sebuah string yang berupa kalimat ‘Selamat, Skysen! Anda mendapatkan hadiah.’. Kita bisa memisahkan kata-kata di dalam kalimat ini dengan menggunakan fungsi explode, dengan separator tanda spasi. Kalau kita lihat hasilnya, kita mendapatkan array yang setiap elemet-nya berupa kata dalam kalimat. Perhatikan bahwa ada element tertentu yang memiliki tanda baca.

Fungsi ini mirip dengan fungsi yang telah kita pelajari di awal video ya. Yaitu str_word_count. Namun coba kita bandingkan hasilnya ya. Kita panggil lagi str_word_count dengan argument $string dan 1. Lalu kita lihat hasilnya.

Kalau kita menggunakan str_word_count, maka kita mendapatkan hasil yang hanya berupa kata-kata saja. Tidak termasuk tanda baca. Sedangkan kalau kita menggunakan explode, kita tetap mendapatkan tanda bacanya.

Kita lanjutkan ya. Misalkan hasil dari fungsi explode kita simpan ke dalam variable dengan nama $array. Nah, array ini bisa kita kembalikan menjadi kalimat dengan menggunakan fungsi implode. Kita panggil fungsinya implode dengan separator tanda spasi dan argument kedua berupa variable $array. Maka kita kembali mendapatkan kalimat awal.

Bagi teman-teman yang pernah belajar Javascript, nama fungsi implode pada Javascript adalah join. Oleh karena itu pada PHP dibuatkan alias untuk implode. Kita bisa memanggilnya dengan menggunakan fungsi join. Hasilnya tetap sama.

Selanjutnya kita bahas mengenai string functions yang berhubungan dengan slashes. Yang pertama adalah addslashes yang berfungsi untuk menambahkan backslash pada tanda kutip. Fungsi ini akan sangat berguna pada saat kita sudah memasuki materi database, karena harus kita gunakan untuk mencegah SQL Injection. Tanda backslash pada hasil addslashes bisa kita hilangkan kembali menggunakan fungsi stripslashes.

Kita coba praktek. Misalkan kita memiliki 2 buah contoh string yang menggunakan tanda kutip tunggal dan ganda. Kita coba masukkan kedua string pada fungsi addslashes. Kita bisa lihat di hasilnya. PHP menambahkan tanda backslash pada setiap tanda kutip, baik tunggal maupun ganda.

Kalau misalkan hasil dari addslashes ini kita simpan sebagai variable $string3. Kemudian kita gunakan untuk memanggil stripslashes. Maka kita mendapatkan kembali string awal.

Kita bahas mengenai bagian terakhir dari string functions, yaitu fungsi yang berhubungan dengan PHP Web. Yang pertama adalah nl2br. Fungsi ini akan menambahkan tag BR setiap kali menemukan karakter new line pada string. Nantinya akan berguna untuk menampilkan string yang memiliki banyak baris pada browser. Namun sayangnya fungsi ini awalnya dibuat untuk standart XHTML, sehingga apabila kita ingin menggunakannya untuk standart HTML, maka kita harus menambahkan argument kedua dengan nilai false.

Fungsi kedua adalah htmlspecialchars, yang berfungsi untuk mengubah karakter khusus pada string menjadi HTML Entities. Misalkan tanda < diubah menjadi <. Fungsi ini wajib digunakan untuk menampilkan data yang diambil dari HTML Form untuk mencegah terjadinya Javascript Injection pada situs kita.

Sedangkan fungsi ketiga adalah strip_tags yang berfungsi untuk menghilangkan tag HTML dan PHP dari string. Fungsi ini akan berguna apabila kita hendak mengambil data secara langsung dari situs lain.

Kita coba praktek. Misalkan kita memiliki variable $string yang isinya ada 3 baris. Nah, agar ketiga data ini tampil per baris pada browser, maka kita mesti menambahkan tag
di setiap akhir barisnya. Kita bisa melakukannya dengan cara memanggil fungsi nl2br.

Namun perhatikan bahwa secara default fungsi ini menggunakan standart XHTML, sehingga sebelum tag penutup br terdapat tanda garis miring. Untuk mengubahnya menjadi standart HTML, maka kita harus menambahkan argument kedua dengan nilai false.

Selanjutnya, kita coba panggil fungsi htmlspecialchars, dengan argument yang berupa ‘’. Sebagai hasilnya, semua tanda lebih kecil diubah menjadi < dan semua tanda lebih besar diubah menjadi >. Fungsi ini penting sekali digunakan untuk menampilkan data yang diambil dari HTML Form. Tujuannya adalah untuk mencegah apabila user memasukkan tag script ke dalam form, maka tag tersebut tidak dieksekusi oleh browser, melainkan hanya ditampilkan di layar.

Hasil dari htmlspecialchars ini masih bisa kita ubah ke semula ya. Jadi kalau misalkan hasilnya kita simpan dahulu sebagai variable $string. Kemudian bisa kita panggil htmlspecialchars_decode untuk mengembalikannya ke string semula.

Untuk fungsi ketiga, kita copy paste dahulu variable $string sebelumnya. Lalu kita tambahkan tag

    dan
  1. . Kalau kita menampilkan isi $string menggunakan strip_tags, maka PHP menghilangkan semua tag HTML-nya, sehingga kita hanya mendapatkan teks-nya saja. Fungsi ini dapat kita gunakan untuk mengekstrak informasi dari situs lain.

2 Jam 41 Menit

Dengan menggunakan fasilitas tanya jawab, maka Anda bisa bertanya dan akan dijawab langsung oleh instruktur kursus.

Anda belum terdaftar pada kursus ini sehingga tidak bisa mengajukan pertanyaan.