Tutorial PHP Dasar

Variable dan Konstanta

Pada video ini kita akan membahas mengenai cara menyimpan suatu nilai pada memory. Nantinya nilai ini bisa kita gunakan lagi pada kode kita yang selanjutnya. Ada 2 cara untuk menyimpan nilai yaitu Variable dan Konstanta.

Kita bahas mulai dari Variable dulu ya. Untuk membuat variable di PHP, kita menggunakan simbol $ dan diikuti oleh nama variable-nya. Nama variable hanya boleh terdiri dari huruf, angka dan simbol underscore. Jadi tidak boleh menggunakan simbol lain ya, terutama tanda spasi. Nama variable boleh diawali oleh huruf dan simbol underscore, namun tidak boleh diawali oleh angka.

Kemudian nama variable di PHP bersifat case sensitif. Jadi penamaan dengan huruf besar dan huruf kecil akan memberikan hasil yang berbeda.

Format penamaan yang biasa digunakan di PHP ada 2 ya. Yang pertama adalah format penamaan yang digunakan oleh bahasa pemograman lama seperti C, yaitu snake_case. Kita menulis nama variable menggunakan huruf kecil semua, dan apabila nama terdiri dari beberapa kata, maka kata dipisahkan menggunakan simbol underscore. Berhubung PHP dibuat dari bahasa C, maka pada masa-masa awal programmer banyak yang menggunakan snake_case untuk menulis kode PHP.

Namun sekarang programmer juga suka menggunakan format camelCase, karena format ini banyak juga digunakan di bahasa pemograman lain seperti Javascript, Java dan C#. Kalau mau menggunakan format camelCase, maka kita menulis kata pertama dengan menggunakan huruf kecil semua, kemudian kata kedua dan seterusnya menggunakan huruf pertama yang besar.

Teman-teman bebas boleh memilih antara snake_case ataupun camelCase. Yang penting adalah konsistensinya ya. Kalau misalkan kita sudah memilih camelCase, artinya kita akan menggunakan camelCase di seluruh source code kita. Jangan mencampur sebagian snake_case dan sebagian camelCase karena akan membingungkan kita sendiri.

Kita coba praktek ya. Untuk membuat sebuah variable di PHP, kita menggunakan tanda $ diikuti oleh nama variable-nya. Misalkan nama variablenya adalah name. Kemudian kita bisa menggunakan simbol sama dengan untuk memasukkan nilai ke dalam variable tersebut. Misalkan kita hendak menyimpan string ‘Skysen’ ke dalam variable name, maka sintaksnya menjadi:

$name = 'Skysen';

Kemudian nilai dari variable bisa kita gunakan untuk ditampilkan ke layar, dengan menggunakan perintah echo diikuti oleh nama variablenya.

echo $name;

Kalau kita jalankan kode ini, maka kita mendapatkan hasil Skysen.

Perhatikan bahwa nama variable boleh diawali oleh huruf dan simbol _. Kita coba ganti menjadi simbol _ ya. Kemudian kita tambahkan simbol // di baris echo. Simbol // artinya mengubah baris tersebut menjadi komentar. Artinya perintah echo tidak dijalankan sama sekali oleh PHP. Kita coba jalankan kode kita.

Kode berjalan tanpa error. Namun tidak ada hasil ya. Karena kita tidak menjalankan perintah echo.

Sekarang kita coba ganti nama variable menjadi 2name. Artinya diawali oleh angka. Kita jalankan. Dan kita mendapatkan pesan parse error. Karena nama variable tidak boleh diawali oleh angka.

Namun kalau posisi angka kita pindahkan ke belakang, nama variablenya menjadi name2. Maka kode bisa berjalan normal. Artinya kita boleh menggunakan angka di bagian tengah atau belakang dari nama variable ya.

Nama variable pada PHP bersifat case sensitif. Jadi kalau kita membuat variable $name dengan huruf kecil semua, misalkan isinya adalah ‘Skysen’. Kemudian kita buat lagi variable $Name dengan huruf N besar, misalkan isinya ‘Budi’. Kita coba echo kedua variable ya. Maka disini kita bisa melihat hasilnya bahwa $name dan $Name adalah 2 buah variable yang berbeda.

Kemudian kalau misalkan kita ingin menggunakan 2 kata untuk nama variable, misalkan student name. Maka kita bisa menuliskannya dalam 2 format. Kalau kita menggunakan snake_case, maka nama variablenya menjadi $student_name. Sedangkan kalau kita menggunakan camelCase, maka nama variablenya menjadi $studentName.

Kegunaan dari variable adalah agar kita bisa menggunakan nilai dari variable pada kode kita yang berikutnya. Misalkan kita membuat situs yang memiliki keanggotaan. Pada saat user login, maka kita ingin menampilkan nama user di beberapa tempat pada halaman kita. Kita coba contoh yang salah dulu ya. Kita gunakan perintah echo ‘Skysen’. Lalu kita copy paste menjadi 3 kali. Jadi disini kita tidak menggunakan variable, melainkan kita menggunakan echo untuk langsung menampilkan nilai ‘Skysen’.

Kita jalankan dan hasilnya php menampilkan ‘Skysen’ sebanyak 3 kali. Namun kalau kedepannya ternyata kita mesti mengganti nama Skysen, misalkan menjadi Budi. Dengan cara penulisan kode seperti ini, maka kita mesti mengganti kode di 3 tempat.

Solusi untuk kasus seperti ini adalah kita buat dahulu variable $name untuk menampung nilai dari ‘Budi’. Kemudian yang kita echo adalah variable $name. Jadi kalau kedepannya kita perlu mengubah nama ‘Budi’ kembali ke ‘Skysen’, kita cukup mengubah 1 baris pada saat memasukkan nilai variable saja. Ketiga perintah echo langsung berubah menjadi menulis nama ‘Skysen’.

Pada bahasa pemograman PHP, ada fitur khusus yang bernama Variable Variables. Fitur ini hanya ada pada bahasa pemograman PHP, tidak ditemukan pada bahasa pemograman lainnya. Dengan menggunakan Variable Variables, kita bisa membuat variable yang namanya diambil dari nilai variable lainnya. Disini kita menggunakan simbol $$.

Kita coba praktek ya. Misalkan kita buat variable $type yang isinya adalah ‘name’. Kemudian kita buat variable $$type, yang kita isi dengan ‘Skysen’. Kemudian kita coba echo $$type. Maka kita mendapatkan hasil ‘Skysen’.

Apa yang sebenarnya terjadi di dalam $$ ini? PHP akan menerjemahkan $type ini menjadi nilai yang disimpannya, yaitu ‘name’. Jadinya PHP membuat variable $name, yang menyimpan nilai ‘Skysen’. Jadi perintah echo disini bisa kita ganti menjadi echo $name. Hasilnya tetap sama.

Fitur ini lumayan membingungkan ya. Pada source code, kita tidak pernah membuat variable $name, namun kita bisa mencetak isinya. Walaupun PHP memiliki fitur Variable Variables, namun tidak disarankan untuk digunakan ya. Kalau bisa kita jauhi penggunaan fitur ini, kecuali terpaksa. Karena fitur ini menyebabkan kebingungan dan sulit untuk di-debug.

Kita sudah belajar mengenai cara menyimpan nilai pada memory dengan menggunakan variable. Ada cara lain untuk menyimpan nilai yaitu dengan menggunakan konstanta. Ada perbedaannya? Kalau kita menyimpan nilai menggunakan variable, maka di kode berikutnya kita masih boleh mengganti isi dari variable tersebut dengan nilai lain. Sedangkan kalau kita menggunakan konstanta, kita hanya boleh mengisi nilainya satu kali, selanjutnya tidak boleh diubah lagi.

Untuk membuat konstanta pada bahasa pemograman PHP, kita bisa menggunakan perintah define atau menggunakan kata kunci const. Penamaan konstanta mirip dengan variable, namun tidak menggunakan simbol $. Nama konstanta bisa terdiri dari huruf, angka dan underscore, namun hanya boleh diawali oleh huruf dan underscore. Sedangkan format yang biasanya digunakan untuk konstanta adalah UPPER_CASE.

Kita coba praktek. Pertama kita gunakan perintah define terlebih dahulu, diikuti oleh tanda kurung. Pertama kita sebutkan nama konstantanya dalam bentuk string, misalkan ‘NAME’ menggunakan huruf besar semua, dan kemudian kita sebutkan nilai yang hendak disimpan ‘Skysen’. Lalu kita cetak nilai tersebut dengan menggunakan perintah echo ‘NAME’. Kalau kita jalankan, maka PHP mencetak kata Skysen.

Kalau perintah define kita copy paste. Kemudian nilainya kita ganti misalkan menjadi ‘Andi’. Kita jalankan. Maka kita mendapatkan warning bahwa konstanta NAME sudah pernah dibuat. Dan kalau kita perhatikan kata yang dicetak adalah Skysen. Artinya perintah kita untuk mengganti isi NAME menjadi ‘Andi’ tidak pernah dijalankan. Nilai dari konstanta hanya bisa diisi satu kali, setelah itu tidak boleh diubah lagi hingga program kita berakhir.

Kalau kita menggunakan perintah define untuk membuat konstanta, kita bisa menggunakan simbol apa saja untuk menulis nama konstantanya. Misalkan kita tulis STUDENT NAME dengan menggunakan spasi. Pada perintah define tidak error. Namun pada saat kita hendak menggunakan konstanta tersebut pada perintah echo, terjadi error.

Jadi kita tetap harus mengikuti aturan penamaan konstanta ya. Aturannya mirip dengan aturan penamaan variable, hanya saja tidak menggunakan tanda $. Apabila nama konstanta terdiri dari 2 kata, maka kita sambungkan menggunakan simbol underscore.

Cara lain untuk membuat konstanta adalah dengan menggunakan kata kunci const. Kita coba ya. Pertama kita ubah dahulu baris define menjadi komentar. Nah, untuk menggunakan kata kunci const, sintaksnya mirip dengan cara membuat variable. Hanya saja di bagian paling depannya kita harus menambahkan kata kunci const. Dan kita tidak menggunakan simbol $ untuk nama konstanta-nya. Perintah define diatas bisa kita tulis sama persis dengan perintah

const STUDENT_NAME = 'Skysen';
2 Jam 41 Menit

Dengan menggunakan fasilitas tanya jawab, maka Anda bisa bertanya dan akan dijawab langsung oleh instruktur kursus.

Rizky (8 bulan yang lalu)
Pa mau nanya bedanya variable $type sama $$ type itu apa ya yng membedakan dri variable kedua itu
Instruktur (8 bulan yang lalu)
kalau $type berarti variable yang bernama type. kalau $$type maka kita ambil dahulu nilai dari variable type, kemudian kita cari variable lain yang namanya adalah nilai dari $type.

Anda belum terdaftar pada kursus ini sehingga tidak bisa mengajukan pertanyaan.