Tutorial PHP Dasar

Cara Install PHP

Pada video ini kita akan membahas mengenai cara install PHP hingga bisa kita gunakan untuk coding. Setelah itu kita akan menulis kode pertama kita, yaitu program hello world. Dan program ini akan kita implementasikan dalam 2 bentuk, yaitu server-side scripting dan command-line scripting.

Sebelum kita melanjutkan, ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu arsitektur dari web. Kalau kita lihat dari sebelah kiri, user menggunakan web browser untuk terhubung ke internet. Dan kalau misalkan yang dituju oleh user adalah website kita, maka program pertama yang dihubungi adalah Web Server. Web Server bertugas untuk menerima request dari browser, dan mengembalikan file-file yang berkaitan dengan request tersebut, seperti file html, css, javascript, gambar, dan lain-lain. Ada banyak program Web Server yang sudah berjalan saat ini, seperti Apache, IIS, Engine X(nginx), Tomcat, dan lain-lain.

Selanjutnya, agar kita bisa melakukan pemograman web, maka kita perlu yang namanya Server Side Scripting. Ada banyak bahasa pemograman yang bisa digunakan disini, dimulai dari pemain lama seperti PHP, ASP, JSP atau Java, Ruby, Perl. Dan berhubung pemograman web semakin popular, maka banyak bahasa pemograman yang lain yang turut masuk ke dalam pemograman web, seperti Python, Go, dan termasuk Javascript yang tadinya hanya jalan di browser, sekarang sudah bisa menjadi Server Side Scripting dengan menggunakan NodeJS.

Dan kemudian untuk menyimpan data, kita memerlukan Database Server. Database ini juga udah ada banyak pilihan ya, mulai dari MySQL, PostgreSQL, SQL Server, Oracle, MongoDB, Firebase, dan lain-lain.

Kalau kita lihat lagi gambaran besar dari arsitektur ini, di bagian sebelah kiri internet adalah Front End. Front End ini terdiri dari banyak user, yang mengakses internet menggunakan berbagai macam device seperti smartphone, tablet, pc, notebook, smart tv dan lain-lain. Sistem operasi yang digunakan juga bermacam-macam, bisa saja Windows, Linux, MacOS, Android, IOS, dan lain-lain. User juga bebas memilih browser yang paling disukai oleh mereka.

Sedangkan yang berada di sebelah kanan internet, disebut Back End. Pada Back End, kita harus menginstall beberapa program yang saling terhubung dan bekerja sama untuk menghasilkan website yang dilihat user. Pada website dengan skala kecil, minimal kita harus memiliki 3 program ini, yaitu Web Server, Server Side Scripting, dan Database yang bisa diinstall pada server yang sama. Namun pada saat situs kita semakin besar, kita akan perlu ekspansi dengan cara menambah server baru. Dan ada kemungkinan kita juga memerlukan program tambahan seperti load balancer, cache, docker, dan lain-lain.

Nah, dari gambar disini, kita bisa melihat bahwa untuk belajar PHP, ada 4 program yang harus kita install. Kita mulai dari back end. Yang pertama adalah Web Server, kita menggunakan Apache. Yang kedua adalah server side scripting, tentu saja kita menggunakan PHP. Yang ketiga adalah Database Server, yang biasa digunakan adalah MySQL versi gratis, yaitu MariaDB.

Untuk mengakses web server, kita memerlukan web browser. Yang disarankan disini adalah Chrome. Di luar dari gambar ini, kita masih memerlukan Text Editor untuk menulis kode PHP. Yang biasa digunakan adalah Visual Studio Code.

Jadi secara total ada 5 program yang perlu kita install. Berita baiknya adalah kelima program ini gratis, sehingga kita sama sekali tidak perlu mengeluarkan biaya untuk belajar PHP. Kita tinggal kunjungi URL dari masing-masing program untuk mengunduh installer.

Khusus untuk PHP, cara instalasi-nya sangat susah. Karena kita mesti mengubah konfigurasi dari Apache agar bisa terintegrasi dengan bahasa pemograman PHP. Bagi pemula, lebih baik kita melakukan instalasi dengan menggunakan satu paket bundling, seperti XAMPP.

Dengan bantuan XAMPP, sekali instalasi kita akan langsung mendapatkan Apache, MariaDB, PHP dan Perl. XAMPP juga bersifat cross platform, jadi installer-nya bisa digunakan pada Windows, Linux dan MacOS. Diluar dari XAMPP, kita hanya perlu menginstall browser dan Text Editor.

Sekarang kita buka situs apachefriends.org untuk mengunduh XAMPP. Pada halaman utama, kita sudah bisa langsung mengunduh versi yang paling baru yang disarankan, baik untuk sistem operasi Windows, Linux maupun Mac OS. Apabila kita perlu versi lain, maka kita bisa mengklik ke navigasi atau tombol Download.

Yang perlu diperhatikan disini adalah pada saat video ini dibuat, versi PHP paling baru adalah 8.2.0. Dan video tutorial ini akan dibuat menggunakan versi ini. Bagi teman-teman yang baru mengunduh PHP, disarankan untuk mengunduh versi 8.2 ke atas. Apabila teman-teman menggunakan versi yang lebih rendah, takutnya adalah beberapa fitur coding yang masih belum jalan. Kita klik tombol Unduh untuk Windows. Video yang saya buat hanya untuk sistem operasi Windows saja, bagi teman-teman yang menggunakan sistem operasi lain, cara instalasinya akan sedikit berbeda.

Kita jalankan program instalasinya. Dan untuk folder instalasi, apabila memungkinkan lebih baik di drive selain C atau drive yang mengandung Windows. Karena kalau terjadi kerusakan pada Windows sehingga kita perlu melakukan install ulang, seringkali kita lupa backup file xampp-nya. Kalau instalasinya di drive c, seringkali xampp terhapus sehingga kita kehilangan semua source code kita.

Setelah berhasil install, maka akan muncul control panel XAMPP yang bisa kita akses dari taskbar. Agar bisa menggunakan PHP sebagai server side scripting, kita harus menghidupkan Apache dan MySQL. Perhatikan bahwa setelah kita me-restart komputer, maka Apache dan MySQL akan kembali ke posisi mati. Kita harus menghidupkan ulang keduanya dari control panel XAMPP.

Kita akan mencoba menulis program pertama kita, yaitu program Hello World. Perhatikan bahwa sebagai server side scripting, maka program ini harus kita tulis di dalam Web Server. Oleh karena itu kita harus membuka folder instalasi XAMPP kita. Kebetulan di saya adalah folder d:\xampp. Kemudian di dalamnya kita cari lagi folder htdocs.

Di dalamnya, kita buat folder baru dengan nama php. Lalu kita buat file baru dengan nama hello.php. Kita buka menggunakan Visual Studio Code.

Untuk menulis script PHP, kita harus menggunakan tag pembuka PHP, yaitu simbol <?php. Dan kemudian tag-nya kita tutup dengan tag ?>. Semua kode yang berada di dalam tag PHP ini dianggap sebagai bahasa PHP. Untuk menampilkan sesuatu di layar, kita gunakan perintah echo, kemudian diikuti oleh string ‘Hello World’ menggunakan tanda petik. Ingat bahwa setiap perintah di dalam PHP harus diakhiri dengan tanda titik koma. Kita simpan.

Kemudian untuk menjalankan script PHP, kita perlu membuka browser. Kita arahkan URL ke localhost. Kemudian harus diikuti oleh nama folder dan nama file script kita. Jadi URL-nya adalah

http://localhost/php/hello.php

Perhatikan bahwa tulisan yang keluar adalah Hello World. Walaupun kita view source, tulisan yang keluar tetap sama ya. Jadi dari sisi user, kita sudah tidak bisa melihat source code dari PHP. Kita hanya bisa melihat hasilnya.

Sebagai server side scripting, kita tidak boleh menghasilkan file yang hanya bertulisan Hello World seperti itu saja ya. Seharusnya kita menghasilkan sebuah file HTML lengkap. Kita buka kembali file hello.php dan kemudian kita tambahkan HTML Boilerplate. Di dalam tag body, barulah kita tuliskan kode PHP kita yang berupa hello world.

Kalau kita jalankan di browser. Sekilas hasilnya sama. Namun kalau kita view source, disini sudah berupa satu file HTML lengkap. Disini kita bisa mengerti mengapa PHP adalah Hypertext Preprocessor ya. Jadi sebelum Web Server mengembalikan file HTML, file tersebut diproses terlebih dahulu. Dalam hal ini, tulisan Hello World diproses menggunakan PHP.

Untuk penamaan file PHP, biasanya kita menggunakan extension .php. Nama file bisa menggunakan huruf kecil semua, ada juga beberapa framework yang menggunakan huruf besar pada huruf pertama file. Perhatikan bahwa pada sistem operasi Linux dan MacOS, nama file bersifat case sensitif. Jadi kalau kita menggunakan huruf besar pada nama file, nantinya pada saat kita memanggil file tersebut, kita harus menggunakan huruf besar juga. Yang penting disini adalah konsisten. Kalau tidak konsisten, nantinya kita akan mendapatkan masalah pada saat source code kita di-upload ke production.

Apabila kita memerlukan simbol pada nama file, maka simbol yang boleh digunakan hanya underscore dan dash. Jangan menggunakan simbol lain, terutama spasi. Karena tanda spasi pada URL harus diubah menjadi kode lain. Beberapa simbol juga bisa menyebabkan terjadinya error pada URL.

Sekarang kita akan membahas mengenai cara menggunakan PHP sebagai command line scripting. Berbeda dari server side scripting, pada command line scripting ini kita bebas menuliskan kode PHP di folder apa saja. Sebagai contoh, saya buat folder di PHP di drive D. Kemudian saya buat nama file-nya hello.php. Nah, untuk command line scripting, kita tidak perlu menghasilkan file HTML lengkap. Jadi kita bisa langsung membuat tag PHP yang hasilnya perintah echo ‘Hello World’;.

Untuk menjalankan script PHP, kita bisa membuka command prompt. Kita cari perintah cmd. Kemudian kita bisa menuju ke folder script tadi, yaitu drive d. Folder php. Kemudian kita jalankan perintah

php hello.php

Apabila teman-teman menjumpai error seperti ini, artinya kita belum setting path menuju ke php.exe. Kita lihat lagi ke folder xampp ya. Disini ada folder php, yang isinya ada php.exe. Nah, kita mesti menambahkan path ke folder ini. Kita copy alamat foldernya.

Untuk menambahkan Environment Variables, kita bisa klik kanan pada icon Windows di Taskbar. Kita pilih System. Kemudian Advance Setting. Lalu kita bisa menemukan tombol Environment Variables di bagian bawahnya.

Pada bagian atas adalah variables yang hanya berlaku bagi satu user yang sedang digunakan sekarang. Sedangkan pada bagian bawahnya adalah variables yang berlaku bagi semua user. Kita ubah yang bagian bawah ya. Kita cari variable yang bernama Path. Kita bisa double click. Kemudian kita tambahkan d:\xampp\php

Setelah disimpan, kita harus buka ulang command prompt. Kalau kita jalankan perintah

php –ver

Dan berhasil mengeluarkan php versi yang sekarang. Artinya setting path sudah benar. Kita pindahkan ke folder d:\php. Kemudian kita jalankan lagi perintah

php hello.php

Kalau sudah keluar tulisan hello world, artinya kita sudah berhasil setting dan menjalankan script PHP sebagai command line scripting.

Ada cara lain untuk menjalankan command line scripting yang terintegrasi dengan Visual Studio Code. Kita buka lagi source code kita. Kemudian kita pilih menu Terminal + New Terminal. Disini kita bisa menjalankan command langsung di dalam VS Code. Dan folder yang aktifnya sudah otomatis sama dengan folder source code kita. Jadi kita tinggal langsung menjalankan

php hello.php

Nantinya teman-teman bisa customize lagi jenis terminal yang digunakan. Untuk pelajaran PHP dasar, kita akan lebih banyak menggunakan terminal karena prosesnya lebih singkat dan mudah. Nantinya kalau pelajaran kita sudah lebih advance dan memerlukan integrasi ke HTML, barulah kita akan menggunakan cara server side scripting.

2 Jam 41 Menit

Dengan menggunakan fasilitas tanya jawab, maka Anda bisa bertanya dan akan dijawab langsung oleh instruktur kursus.

Muhammad Choirudin (1 minggu yang lalu)
Kenapa ketika menjalankan terminal yang muncul tidak sama dengan folder aktif source code?

Anda belum terdaftar pada kursus ini sehingga tidak bisa mengajukan pertanyaan.